๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ
Sehari-hari Albert Einstein menggunakan kereta api sebagai sarana transportasinya. Saat di stasiun, ia sering melihat seorang lelaki paruh baya yang selalu membawa buku-buku tebal di tangannya.
Einstein penasaran sekali dengan lelaki itu, tetapi ia ragu untuk menegur karena dari perilakunya sang lelaki nampak tidak bersosialisasi dengan orang lain.
Suatu hari kebetulan Einstein duduk di samping lelaki tersebut, maka ia tidak sia-siakan kesempatan ini.
“Maaf Tuan, saya lihat setiap hari Tuan membawa banyak buku. Apakah pekerjaan Tuan sebenarnya?”
Benar saja, lelaki itu tampak kurang suka ditegur orang tak dikenal. Dengan wajah ketus dan penuh keangkuhan ia menjawab,
“Saya adalah Doktor di bidang Fisika. Gelar saya adalah Ph.D. Bagaimana dengan Anda?”
“Saya hanya seorang pelajar Fisika, Tuan.”
Inilah yang disebut rendah hati. Meski Einstein sangat ahli di bidang mekanika kuantum, ia tetap menyebut dirinya sebagai pelajar. Bahkan seiring berjalan waktu, Einstein menemukan teori relativitas yang membuat namanya dikenal sebagai ilmuwan Fisika terbesar abad 20.
Di tanah air, juga terdapat kisah kerendahan hati yang lebih mempesona. Suatu siang seorang pemuda membawa banyak sekali koper memasuki gerbang Pondok Pesantren Lirboyo. Rupanya ia hendak menjadi santri baru, pantaslah barangnya cukup merepotkan.
Kebetulan ia melihat seorang tukang kebun yang sedang mengurus tanaman di halaman pondok, maka dengan santun pemuda itu menyapa sang tukang kebun,
“Maaf Pak, apa tidak merepotkan kalau saya minta tolong?”
“Boleh Mas, apa yang bisa saya bantu?”
“Kalau berkenan, tolong bantu membawa sebagian koper saya Pak ke kamar santri baru.”
“Baik Mas, mari saya bantu bawakan.”
Tanpa perasaan sungkan barang-barang itu dibawakan sampai ke dalam. Pemandangan itu mengejutkan para santri lama yang menyaksikannya. Belakangan si pemuda baru mengetahui bahwa orang yang ia sangka tukang kebun tersebut ternyata Kyai Abdul Karim, pengasuh pondok pesantren itu sendiri.
Tampak benar bagaimana tawadhu seorang ulama besar yang tidak malu-malu membantu dan melayani para pelajar yang datang hendak menuntut ilmu. Kyai Abdul Karim wafat tahun 1954 dan cerita di atas hanya goresan kecil dari lautan kerendahan hati dalam kehidupan beliau.
Dalam hadist riwayat Al-Imam Ahmad, sahabat bertanya pada Ibunda Aisyah apakah yang dilakukan Rasulullkh shallallahu alaihi wasallam kalau sedang berada di rumah. Maka Ibunda menjawab,
“Rasululloh shallallahu alaihi wasallam melakukan seperti apa yang dilakukan kalian jika sedang membantu istrinya. Rasululloh shallallahu alaihi wasallam menambal sendiri sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air menggunakan ember.โ
Ya Rabbi, adakah keteladanan yang lebih indah melebihi akhlak seperti yang diperlihatkan manusia yang paling mulia di seluruh alam ini?
Maka jagalah selalu sifat rendah hati dalam diri kita ini. Hindari sejauh-jauhnya sifat merasa sudah pandai, merasa sudah sukses, dan merasa tidak pantas melakukan sebagian pekerjaan karena memandang diri sendiri yang sudah mulia dan terhormat.
Semoga kita terus berusaha utk bisa rendah hati, senantiasa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta’ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
___________________________
Kunjungi: Coach Your Life
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
Seorang anak kecil memegang dua buah ๐๐ di kedua tangannya.
Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya:
“Sayang.., boleh aku minta ๐ satu?”
Si anak memandang ibu nya beberapa detik, kemudian dengan cepat menggigit ๐๐ nya, satu demi satu…
Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, tapi senyum telanjur luntur dari wajah nya… ๐
Kemudian si anak menyodorkan ๐ yang telah digigitnya tadi.
Dengan sukacita dan ๐ senyum ceria dia berkata :
“Ini untuk Ibu, yang ini LEBIH MANIS”
Saudara & sahabatku……..
siapapun anda, seberapapun pengalaman & pengetahuan anda, jangan tergesa menilai seseorang, siapapun dia.
Beri orang lain kesempatan utk memberikan penjelasan dgn caranya sendiri.
Alhamdulillah hari senin muncul lagi, tetap semangat meraih cinta dan cita2 tuk berharap ridho Alloh Ta’ala.
Salam sukses selalu, semoga senantiasa dilindungi dan dibarokahi Alloh.
Semoga kita semua diberikan keselamatan, kesehatan, kekuataan, kesabaran dan rezeki yang melimpah…
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat di sisa hidup ini.
___________________________
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐
_________________________
_____________________________
______________________________
Kunjungi: Coach Your Life
๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ
Numan bin Tsabit atau yang kita kenal dengan Abu Hanifah, atau populer disebut Imam Hanafi, pernah berpapasan dengan anak kecil yang berjalan mengenakan sepatu kayu, Sang imam berkata,
โHati-hati, Nak dengan sepatu kayumu itu Jangan sampai kau tergelincir.โ
Sang bocah tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.
โBolehkah saya tahu namamu, Tuan?โ tanya si bocah
โNu’man namaku,โ jawab Sang Imam
โJadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar Al-Imam Al-A’dhom. (Imam Agung) itu..??โ tanya si bocah
โBukan aku yang memberi gelar itu, Masyarakatlah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku,โ kata sang Imam merendah.
โWahai Imam, hati – hati dengan gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelarโฆ!Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu bisa menjerumuskanmu ke dalam api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertai nya,โ kata si bocah
Ulama besar yang diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis.
Imam Abu Hanifah (Hanafi) bersyukur.
Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.
Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena kemaqoman. Jangan sampai kita jadi tergelincir jadi angkuh. Karena Gelar dan Kebesaran.
Sepasang tangan yang menarikmu kala terjatuh lebih harus kau percayai daripada seribu tangan yang menyambutmu kala tiba di puncak kesuksesan.
Hubungilah sahabat mu, sahabat yang baik adalah lentera di kegelapan, kadang cahayanya baru terasa ketika dunia gelap. (Hasan al Bashri).
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
_______________________________
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐
______________________________
______________________________
Kunjungi: Coach Your Life
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
ุงูุณูููุงูู ู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุฉู ุงูููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Imam Abu Hanifah suatu hari kedatangan seorang perempuan yang membawa pakaian sutra di tangannya.
Perempuan ini berniat menjual kain mewah tersebut kepadanya.
“Berapa harganya?,” tanya Imam Abu Hanifah.
“Seratus dirham.”
“Tidak. Nilai barang ini lebih dari seratus dirham.”
Keruan saja si perempuan heran. Lazimnya pembeli selalu menawar barang dagangan dengan harga lebih murah. Tapi yang dilakukan ulama besar itu aneh.
Perempuan itu pun melipatgandaan harganya menjadi empat ratus dirham.
“Bagaimana bila barang itu lebih mahal lagi?” tanya Abu Hanifah.
“Anda bercanda?” perempuan tersebut tercengang.
“Datangkanlah seseorang untuk menaksir harganya!” Kata Abu Hanifah.
Perempuan itu akhirnya menghadirkan seorang laki-laki yang biasa menjual kain. Kata si laki-laki,
“Pakaian sutra ini seharga lima ratus dirham.”
Maka Imam Abu Hanifah membayarnya kontan dengan harga lima ratus dirham.
Beliau paham, perempuan tersebut menjual sutranya karena sedang sangat membutuhkan uang.
Apa yang dilakukan Imam Abu Hanifah adalah di luar logika umum tentang untung-rugi dalam sudut pandang materi.
Sang imam sebenarnya punya kesempatan untuk memanfaatkan keluguan perempuan tersebut, lalu meraup keuntungan yang melimpah.
Namun, budi pekertinya yang luhur membuatnya bersih dari “nalar eksploitatif” semacam itu.
Beliau memberi contoh bahwa membeli sesuatu tak harus selalu berpikir bahwa kita mesti mendapat barang sebagus-bagusnya dengan harga semurah-murahnya.
Apalagi bila si pembeli tahu, penjual barang adalah orang yang membutuhkan pertolongan. Artinya, membeli juga bisa berarti membantu.
Teladan ini barangkali relevan dengan keadaan kita sekarang, di tengah gemarnya orang berbelanja di minimarket milik segelintir pemodal besar, ketimbang warung tetangga yang menjadi sumber nafkah keluarga dan pendidikan anak-anaknya.
Atau bersikerasnya orang menawar harga sayuran di pedagang kecil yang bernilai ribuan namun di kesempatan lain menghabiskan puluhan ribu hingga ratusan ribu di restoran tanpa tawar-menawar atau merasa dirugikan.
Semoga kita bisa terus istiqomah beribadah dg penuh kesungguhan dan hanya berharap ridho Alloh.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
____________________________
Kunjungi: Coach Your Life
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐
๐
๐
๐
๐
๐
๐
๐
๐
๐
๐
๐
Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup”….
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata “cukup”.
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”.
Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Suami istri mengeluh gaji tidak cukup.
Pedagang mengeluh dagangan sepi, kurang pembeli dlsb.
Semua merasa kurang dan kurang.
Kapankah kita bisa berkata cukup?
“Cukup” bukanlah soal berapa jumlahnya.
“Cukup” adalah persoalan kepuasan hati.
“Cukup” hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
“Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Mari kita sama-sama belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini. Yang ada disyukuri, yang belum ada kita USAHAKAN dan berdoa.
Yang ada dioptimalkan, yang belum ada dikejar dengan potensi diri dan yakin bahwa Alloh sangat mencintai mereka yang berdoa, berusaha, bertaqwa dan bertawakal hanya kepada Alloh. Bersama Alloh tidak ada yang tidak mungkin, selamat beraktifitas, semoga kita semua senantiasa sukses dalam segala hal yang diridhoi ALLOH Ta’ala.
Semoga kita bisa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta’ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
__________________________
Kunjungi: Coach Your Life
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐
Seorang murid bertanya pada gurunya;
“Guru kenapa ya hidup ini selalu banyak masalah?”
Guru: “Bukan hidup yang banyak masalah tapi pikiranmulah yang bermasalahโฆ?”
“Kamu selalu berprasangka buruk pada apa saja dan siapa saja, itulah sebenarnya masalahnya”
Murid: “Tapi faktanya aku selalu mendapat masalah dalam hidupku”
Guru: ” Ya itu karena pikiranmu bermasalah”, Setiap kejadian dalam hidup itu netral pikiran kamulah yang menilai itu “bermasalah” atau “menguntungkan”.
Murid : “Maksudnya?”
Guru : “Misalnya apakah Hujan itu bermasalah atau malah menguntungkan”.
Murid : “Bagiku bermasalah, karena kalau aku naik motor dan lupa bawa jas hujan pasti basah kuyup”
Guru : “Lantas kalau hujan bagi tukang Baso dan Tukang Payung apakah itu bermasalah?”
Murid : ” Tentu saja tidak”, bagi mereka malah menguntungkan.
Guru : “yang jadi masalah Hujannya atau orangnyaโฆ?
Ingatlah selaluโฆโฆ
Ketika kita selalu berprasangka baik/Husnudzon maka hal-hal baiklah yang akan kita jumpai di sepanjang waktu kehidupan kita.
dan ketika kita selalu berprasangka buruk/Suudzon maka hal-hal buruklah yang akan selalu kita jumpai setiap hari.
Jadi jangan mengeluh jika kita termasuk orang-orang yang selalu merasakan pengalaman yang negatif dan tidak menyenangkan di sepanjang hidup kita.
Karena kita dan pikiran kita sendirilah penyebabnya.
Bisa jadi ketika kamu membaca tulisan ini sebenarnya Alloh Ta’ala sedang mencoba membantu kamu untuk memperbaiki cara berpikirmu, agar hidupmu tidak selalu dirundung masalah.
Jadi mari kita ubah cara berpikir kita saat ini juga agar kita tidak lagi menjumpai pengalaman negatif dan tidak menyenangkan.
Semoga kita terus bisa istiqomah dalam beribadah, senantiasa mensyukuri nikmat Alloh Ta’ala dan diberi kekuatan oleh Alloh Ta’ala utk menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
________________________
Kunjungi: Coach Your Life
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐
_________________________
๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ
Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.
Tukang cukur berkata, “Itu Bejo, dia anak paling bodoh di dunia”
“Apa iya?” jawab pengusaha
Lalu tukang cukur memanggil si Bejo, ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu menyuruh Bejo memilih,
“Bejo, kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!”
Bejo melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 500.
Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata,
“Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang nilainya paling kecil.”
Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Bejo. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya,
“Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 1000 dan Rp. 500, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp. 500, kenapa tak ambil yang Rp. 1000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp. 500?”
Bejo pun berkata,
“Saya tidak akan dapat lagi Rp. 500 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp. 1000, berarti permainannya akan selesai…”
Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain. Ukuran kepintaran seseorang hanya Alloh Ta’ala Yang Maha Mengetahuinya. Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
_____________________
Kunjungi: Coach Your Life
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐
Seorang guru bertanya kepada muridnya tentang pelajaran sejarah dunia,
“Nak, siapakah Barack Obama itu?”
“Penjual es krim, Pak.”
Guru tersebut terkejut mendengar jawabannya. Ia bertanya sekali lagi, si murid tetap memberi jawaban yang sama. Ia kembali mengulang,
“Nak, bukankah biografi Barack Obama ada di buku paket. Apa kamu sudah membacanya?”
“Sudah, Pak. Barack Obama adalah penjual es krim!”
Sang guru semakin emosi mendengar jawaban seperti itu. Ia perintahkan si murid mengeluarkan buku paket miliknya, dan membuka halaman tentang Obama.
Pada buku si murid, biografi Obama hanya ada satu halaman. Kisah hidup Obama berhenti pada saat masih remaja, di usia 16 tahun ia memperoleh pekerjaan sebagai pelayan kedai es krim di kota Honolulu, negara bagian Hawaii.
Guru tersebut menyadari ternyata pada buku si murid, halaman kedua hilang.
Mungkin tersobek tidak sengaja, atau bisa jadi salah cetak. Pantas ia tidak tahu kelanjutan sejarah hidup Obama hingga menduduki kursi presiden ke-44 di Amerika.
Guru tersebut benar, ketika ia menganggap bahwa Barack Obama adalah presiden. Karena kenyataannya memang demikian.
Tetapi muridnya juga benar karena sejauh yang ia baca, Obama adalah penjual es krim.
Jadi dalam cerita tersebut keduanya sama-sama benar. Lalu mengapa terjadi perselisihan ?
Karena sang guru tidak menyadari bahwa ada halaman yang hilang. Begitu ia tahu, akhirnya ia memaklumi jawaban murid tersebut.
Apa yang terjadi dalam kehidupan kita sejatinya juga serupa dengan kisah ini.
Hampir semua perbedaan pendapat antara dua orang, sebenarnya hanya disebabkan karena adanya “halaman yang hilang”, adanya perbedaan pengetahuan & pemahaman, adanya perbedaan sudut pandang.
Saat seorang suami berselisih dengan istrinya, redamlah dulu emosi. Sebab yang perlu kita cari tahu adalah di mana “halaman yang hilang” itu.
Ketika orang tua berseberangan dengan anaknya, carilah dulu “halaman yang hilang” tersebut. Bukan langsung melampiaskan kemarahan kepada anak.
Karena dalam perbedaan pendapat bukan berarti ada yang benar dan ada yang salah. Bisa jadi kedua pendapat benar. Namun menjadi berbeda, karena ada “halaman yang hilang” di antara keduanya.
“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Alloh.” (QS.Shad ayat 26)
Saudara dan Sahabatku….
Mari kita saling “5 M”, saling bisa memahami, menyadari, memaklumi, memaafkan dan memperbaiki diri.
Hari jum’at hadir kembali mari membaca srt Al Kahfi, memperbanyak istighfar, sholawat, doa dan sodaqoh.
Semoga kita terus bisa istiqomah dalam beribadah, senantiasa mensyukuri nikmat Alloh Ta’ala dan diberi kekuatan oleh Alloh Ta’ala utk menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
__________________________
Kunjungi: Coach Your Life
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐
๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น
Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju ke skoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum skoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.
Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, โMenurut kalian, apa yang istri itu teriakkan?โ
Sebagian besar murid-murid itu menjawab, โAku benci kamu!โ โKamu tau aku buta!!โ โKamu egois!โ โNggak tau malu!โ
Tapi guru itu kemudian menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam saja itu menjawab. Kata si murid, โGuru, saya yakin si istri pasti berteriak, โTolong jaga anak kita baik-baikโ.
Guru itu terkejut dan bertanya, โApa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?โ
Murid itu menggeleng, โBelum. Tapi itu yang dikatakan oleh mama saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.โ
Guru itu menatap seluruh kelas dan berkata, โJawaban ini benar.โ
Kapal itu kemudian benar-benar tenggelam dan sang suami membawa pulang anak mereka sendirian.
Bertahun-tahun kemudian setelah sang suami meninggal, anak itu menemukan buku harian ayahnya. Di sana dia menemukan kenyataan bahwa, saat orangtuanya naik kapal pesiar itu, mereka sudah mengetahui bahwa sang ibu menderita penyakit kronis dan akan segera meninggal. Karena itulah, di saat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup.
Dia menulis di buku harian itu,
โBetapa aku berharap untuk mati di bawah laut bersama denganmu. Tapi demi anak kita, aku harus membiarkan kamu tenggelam sendirian untuk selamanya di bawah sana.โ
Cerita itu selesai. Dan seluruh kelas pun terdiam.
Guru itu tahu bahwa murid-murid sekarang mengerti moral dari cerita tersebut, bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang kita sering pikirkan. Ada berbagai macam komplikasi dan alasan di baliknya yang kadang sulit dimengerti.
Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya di luar dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.
Mereka yang sering membayar untuk orang lain, mungkin bukan berarti mereka kaya, tapi karena mereka menghargai hubungan daripada uang.
Mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh, mungkin bukan karena mereka bodoh, tapi karena mereka menghargai konsep tanggung jawab.
Mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar, mungkin bukan karena mereka bersalah, tapi karena mereka menghargai orang lain.
Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.
Mereka yang sering mengontakmu, mungkin bukan karena mereka tidak punya kesibukan, tapi karena kamu ada di dalam hatinya.
Semoga kita senantiasa memperbaiki ibadah kita kpd Alloh Ta’ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
_____________________
Kunjungi: Coach Your Life
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐