๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ
ุงูุณูููุงูู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Sejenak Pagi:
*Generasi Rabbani*
Siapakah generasi Rabbani itu?
Ditinjau dari tinjauan bahasa, Ibnul Anbari menjelaskan bahwa, kata โrabbaniโ diambil dari kata dasar Rabb, yang artinya Sang Pencipta dan Pengatur makhluk, yaitu Alloh. Kemudian diberi imbuhan huruf alif dan nun (rabb+alif+nun= Rabbanii), untuk memberikan makna hiperbol. Dengan imbuhan ini, makna bahasa โrabbaniโ adalah orang yang memiliki sifat yang sangat sesuai dengan apa yang Allah harapkan. Kata โrabbaniโ merupakan kata tunggal, untuk menyebut sifat satu orang. Sedangkan bentuk jamaknya adalah rabbaniyun.
Terdapat beberapa riwayat, baik dari kalangan sahabat maupun tabiโin, tentang definisi istilah: โrabbaniโ. Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radliallahu โanhu, beliau mendefinisikan โrabbaniโ sebagai berikut:Generasi yang memberikan santapan rohani bagi manusia dengan ilmu (hikmah) dan mendidik mereka atas dasar ilmu. Sementara Ibnu Abbas radliallahu โanhuma dan Ibnu Zubair mengatakan: Rabbaniyun adalah orang yang berilmu dan mengajarkan ilmunya.
Qatadah dan Athaโ mengatakan: Rabbaniyun adalah para fuqahaโ, ulama, pemilik hikmah (ilmu).
Imam Abu Ubaid menyatakan, bahwa beliau mendengar seorang ulama yang banyak mentelaah kitab-kitab, menjelaskan istilah rabbani: Rabbani adalah para ulama yang memahami hukum halal dan haram dan menegakkan amar maโruf nahi munkar.
Dari keterangan diatas maka dapat diambil beberapa point mengenai makna dari generasi rabbani, yaitu:
1. Orang-orang yang bijak, ahli ilmu dan agama.
2. Orang-orang yang dinisbahkan kepada Rabb Alloh SWT, karena memiliki sifat yang sangat sesuai dengan apa yang Alloh harapkan, dengan banyaknya ibadah, amalan dan kedalaman ilmu mereka.
3. Orang-orang yang berilmu dan memiliki pengetahuan tentang al-Qurโan dan sunnah, serta mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya.
4.Orang-orang yang menjadikan ilmunya bukan hanya untuk kepentingan pribadinya semata, akan tetapi mengurusi, mengajarkan, memperbaiki generasi masyarakat dengan ilmu mereka. Sehingga mereka menjadi tulang punggung manusia dalam masalah urusan agama baik akhirat maupun dunia.
5. Orang-orang yang tidak sembarangan mengambil sumber ilmu dan pemahaman mereka dalam beragama. Akan tetapi mengikuti pemahaman para sahabat dan metode mereka dalam beragama. Karena sahabat merupakan standar kebenaran bagi umat Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam.
Hal ini sebagaimana yang diisyaratkan oleh Ibnul Arabi, ketika ditanya tentang makna โrabbaniโ, beliau mengatakan: Apabila seseorang itu berilmu, mengamalkan ilmunya, dan mengajarkannya maka layak untuk dinamakan seorang rabbani. Namun jika kurang salah satu dari tiga hal di atas, kami tidak menyebutnya sebagai seorang rabbani.
(Miftah Dar as-Saโadah, 1/124).
Semoga kita termasuk org2 generasi Rabbani.
Semoga kita senantiasa bersyukur, lebih bermanfaat dan lebih baik lagi.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
www.sejenakpagi.info
๐โค๐